Selasa, 17 April 2012

Akhi, ukhti, ana cinta INDONESIA

Teman, Kuncinya adalah nationalism. Untuk menjadi bangsa yang besar kita harus confident dengan nationalism kita. Nah, untuk mengachieve semua itu claim nationalism harus difollow up dengan attitude yang represent our personality kita. So, jangan sok luar negeri segala lah. Orang lain akan menjudge kita dari what we do, how we behave dan last but not least, dari the way we talk!

Lho kenapa? Correct me if i am wrong!

Saya kan berhak bicara begini. Yang penting kan saya tidak melanggar... Eeee... apa... hak asasi manusia Inggrisnya apa? Lali aku.......... Oh yess! Yang penting kan saya tidak melanggar human right!

Fokoknya, ana Hanya 'ingin mengatakan, ANA CINTA 'INDONESIA juga LUGHAH 'Indonesia, walau dengan logat ARabiyyah karena lisan sedang keseleo. Heheh... Teriring fuji syukuR kefada TuHan yang telaH menciftakan ana sebagai insan 'Indonesia. Dan ana sangat bangga dengan 'itu.

Oh ya, jika 'ada di 'antaRa akHi wa ukHti sekalian yang tidak ridha dengan 'oceHan 'ini, ya... jangan dibaca toh. Hehehe... Kalau terlanjuR baca, ya... tak 'usaH diteRuskan wa difikirkan. Nanti malaH bikin fusing, fuyeng, wa Hidung mamfet. 'Itu namanya faRaH. ToH 'oceHan fayaH 'ini bukan mas'alah fiqH wa Halal-HaRam. Wa Allah a'lam.

Hehehe :')
Sekali lagi maafin ana ya akhi, ukhti, kalo ana rada- rada gaje gini :D

2 komentar:

  1. kalo tidak dilihat dari faktor ekonomi dan politik...ane juga bangga menjadi orang indonesia

    BalasHapus
  2. Hehehe, harus bangga donk!
    Kita kan anak Indonesia :)

    BalasHapus