yang kerap kali terisi oleh cinta selain dariNya,
yang mudah sekali terlena oleh indahnya kilauan dunia,
yang terkadang melakukan sesuatu bukan keranaNya,
lalu di ruang hatinya yang kelam merasa angkuh jika dilihat dan dipuji orang,
entah di mana keikhlasannya.
Maka saat merasakan kekecewaan dan kelelahan,
kerana perkara yang dilakukan tidak sepenuhnya berlandaskan keikhlasan,
padahal Allah tidak pernah menanyakan soal hasil,
Dia akan melihat kesungguhan dan keikhlasan dalam berprosesnya.
Surat ini kutujukan juga untuk jiwaku serta jiwa sahabat-sahabat tercintaku,,
yang mulai lelah menempuhi jalanNya,
ketika seringkali mengeluh, merasa dibebani bahkan terpaksa,
untuk menjalankan tugas yang sangat mulia.
Padahal tiada rasa sakit,rasa lelah serta rasa kesukaran yang dirasakan oleh seseorang,
melainkan Allah akan memberikan pahala dan mengampuni dosa-dosanya.
Surat ini kutujukan untuk ruh-ku dan ruh sahabat-sahabat tercintaku,,,
yang mulai terkikis oleh dunia yang terkadang menipu,
serta membiarkan fitrahnya tertutup oleh maksiat yang dinikmati,
lalu di manakah kejujuran diletakkan?
Dan kini terabailah sudah nurani yang bersih,
saat ibadah hanyalah sebagai rutin saja,
saat jasmani dan fikiran disibukkan oleh dunia,
saat wajah menampakkan kebahagiaan yang penuh kepalsuan.
Coba lihat disana,,! Hatimu menangis dan meranakah,,?
Surat ini kutujukan untuk diriku dan diri sahabat-sahabat tercintaku,,,
yang sombong, yang terkadang bangga pada dirinya sendiri.
Sungguh tiada satupun yang membuat kita lebih di hadapanNya selain ketakwaan.
Padahal kita menyadari bahawa tiap-tiap jiwa akan merasakan mati,
namun kita masih bergulat terus dengan kefanaan.
Surat ini kutujukan untuk hatiku dan hati sahabat-sahabat tercintaku,,,
yang mulai mati rasa, saat tiada getar ketika asma Allah disebut,
saat tiada sesal ketika kebaikan berlalu begitu saja,
saat tiada rasa takut padaNya ketika maksiat dilakukan,
dan ketika tidak merasa berdosa ketika menzalimi diri sendiri dan orang lain.
Akhirnya surat ini kutujukan untuk jiwa yang masih memiliki cahaya,,,
meskipun sedikit, jangan biarkan cahaya itu padam.
Maka terus kumpulkan cahaya itu hingga ia dapat menerangi wajah-wajah di sekeliling,
memberikan keindahan Islam yang sesungguhnya
hanya dengan kekuatan dariNya
Wallohu A'lam,,
"Ya..Allah yang maha membolak-balikkan
hati, tetapkan hati ini pada agamaMU,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar